Inatimes
  • Nasional
  • Sosial
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Indonesia
    • Dunia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Nasional
  • Sosial
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Indonesia
    • Dunia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Inatimes
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Home Pendidikan

Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Millenial

M Azka Reporter M Azka
Oktober 12, 2022
di Katanya
2 min read
0

Oleh : Yayu Agustiani

Mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi Bandung

 

Bahasa merupakan salah satu hal yang penting dipelajari oleh manusia. Pasalnya, bahasa adalah alat yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan keluarga, teman, dan lingkungannya.

Bahasa Indonesia memiliki banyak keragaman atau variasinya, hal ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan macam-macam pula ragam penuturanya. Ragam Bahasa menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, status ekonomi, dan sebagainya.

Bahasa Indonesia itu sendiri merupakan bahasa pemersatu bangsa yang harus dijunjung tinggi oleh warga negara. Hal itu karena Negara Indonesia memiliki banyak ragam suku, budaya, agama, dan lainnya sehingga bahasa Indonesia menjadi sarana  untuk menyatukan keragaman tersebut.

Namun pada kenyataannya masih banyak warga masyarakat yang mengalami hambatan dalam berinteraksi akibat kurangnya keterampilan berbahasa, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh budaya asing serta kemajuan teknologi yang semakin canggih.

Zaman era milenial ini membawa banyak sekali perubahan dalam budaya di Indonesia, terutama penggunaan Bahasa Indonesia yang menyimpang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaanya, serta banyak Bahasa asing dan Bahasa gaul yang lebih mereka gemari.

Bahasa  gaul  atau  bahasa  prokem tersebut  biasanya digunakan pada kalangan anak muda atau yang kini disebut dengan “generasi milenial” khususnya  merujuk  kepada  pelajar  dan  mahasiswa.

Maraknya penggunaan Bahasa gaul karena mereka beranggapan bahwa penggunaan Bahasa gaul lebih keren dan kekinian dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena hal tersebut yang membuat para remaja menjadi takut  jika dirinya dicap sebagai anak yang tidak gaul oleh komunitasnya atau teman-teman sebaya.

Hingga saat ini penggunaan Bahasa gaul semakin meningkat dan merajalela, sehingga bahasa gaul tersebut menjadi bahasa yang lebih nyaman diucapkan atau digunakan siswa ketika berkomunikasi, baik sesama teman sebayanya maupun orang yang lebih dewasa.

Selain itu siswa lebih gemar mempelesetkan atau mengutarakan apa yang ingin diucapkannya dengan bahasa gaul dengan polosnya tanpa berpikir apakah bahasa yang diucapkan tersebut menyimpang atau tidaknya yang penting mereka terlihat gaul dan kekinian.

Adanya hal tersebut, membuat bahasa Indonesia semakin terlupakan apalagi yang sesuai dengan kaidah kebahasaanya, jika kesalahan berbahasa pada anak tetap berlangsung dan menjadi suatu kebiasaan sampai sekarang yang lebih mencondongkan bahasa gaul.

Salah  satu pendorong melesatnya penggunaan Bahasa gaul yaitu media  yang  kini  paling  digemari  oleh  generasi  milenial,  yakni  media sosial.  Mereka  dapat  menyampaikan  dan  mendapatkan  informasi  dan  pengetahuan dengan  waktu  yang  relatif  singkat.

Dengan adanya sosial media akan berdampak pada semakin pesatnya bertutur kata menggunakan bahasa gaul. Seperti penggunaan Bahasa “Gaje lo”, “Sans aja”, “Modus”, “gais”, dll.  Bahasa gaul tersebut kian lazim digunakan dalam segala aktivitas komunikasi, terlebih komunikasi yang bersifat nonformal.

Hal itulah yang menjadikan para remaja sulit lepas dari penggunaan Bahasa gaul, sehingga mereka kesulitan untuk berbiacara Bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama dalam forum formal.

Untuk menghindari penggunaan bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat masa depan, perlu adanya usaha saat ini untuk menanamkan dan menumbuh kembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.

Dengan demikian adanya peran orangtua dalam hal ini sangat penting, adanya pantauan dari orangtua akan memberikan pengaruh besar yang baik bagi anak.

Selain adanya peran orang tua, sosok guru di sekolah pun harus selalu senantiasa membelajarkan siswa terhadap berkomunikasi yang baik dalam menggunakan Bahasa yang akan dituturkan. Peran guru di sekolah selaku orang tua kedua dari siswa mempunyai kewenangan dalam membimbing siswa di sekolah.

Hastag: IKIP Siliwangi Bandung
BagikanTweetKirim
Konten sebelumnya

Kekerasan Terhadap Istri Adalah Penyalahgunaan Kekuasaan

Konten selanjutnya

Cara Mendeteksi Kecerdasan Anak agar Tak Salah Pilih Jurusan di Kemudian Hari

M Azka

M Azka

Konten selanjutnya

Cara Mendeteksi Kecerdasan Anak agar Tak Salah Pilih Jurusan di Kemudian Hari

Diskusi tentang ini post

Terkini

PT WOM Finance Gelar Kegiatan Literasi Keuangan

September 29, 2023
3

Dosen IKIP Siliwangi Laksanakan Pengabdian Pada Masyarakat bagi Penyandang Disabilitas

September 28, 2023
14

Hengky Kurniawan Resmikan Little Madinah

September 28, 2023
2

Pimpin Apel Terakhir, Hengky Kurniawan Pamit

September 28, 2023
6
  • Tentang
  • Beriklan
  • Kebijakan & Privasi
  • Kontak
Iklan: +62 81313 7 4444 7

© 2021 inatimes

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Olahraga
    • Indonesia
    • Dunia
  • Katanya
    • Diari Uce
    • Tips
    • Pulis

© 2021 inatimes

Masuk ke akun

Lupa password? Daftarkan

Isi form untuk daftar

Semua isian wajib. Masuk

Kirimkan password anda

Mohon isi email atau username untuk mereset password

Masuk