Oleh : Yuliana Ana Awa
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi Bandung
Kekerasan kepada istri adalah penyalahgunaan kekuasaan. Ini didefinisikan sebagai pengguna kekuatan atau ancaman kekerasan oleh seorang suami atau pacar yang bertujuan memaksa atau mengintimidasi seorang wanita agar tunduk. Kekerasan kepada wanita adalah masalah serius di setiap negara.
Apa faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap istri?
Faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap istri yaitu berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri seseorang, bisa karena sifatnya terbiasa melakukan kekerasan atau timbul begitu saja karena tidak dapat mengontrol emosinya.
Sementara faktor eksternal yang berasal dari luar diri seseorang dipengaruhi oleh individu atau dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, seperti kecemburuan yang berlebihan dan terjadi perselingkuhan.
Lalu apa yang membedakan laki-laki dan perempuan sehingga laki-laki lebih cenderung melakukan tindakan kekerasan kepada istri untuk menyelesaikan masalah. Berikut ini perbedaan laki-laki dan perempuan berdasarkan pengamatan.
1. Secara fisik laki-laki lebih kuat dari pada perempuan, sehingga terdapat perbedaan agresivitas secara biologis untuk melakukan kekerasan.
2. Laki-laki dan perempuan menggunakan area dan sirkuit otak yang berbeda untuk memecahkan masalah, memproses bahasa, mengalami, dan menyimpan emosi kuat yang sama.
3. Dalam rumah tangga laki-laki merasa lebih berkuasa yaitu sebagai kepala rumah tangga, sehingga menekankan istrinya untuk tundak dan mengikuti setiap kemauannya. Apabila istrinya tidak mengikuti akan mendapatkan kekerasan baik secara fisik, maupun mental.
4. Laki-laki hampir tidak mengingat awal berkencan sampai menikah, sedangkan perempuan mengingat sedetail, terkecil apapun dari kencan pertama hingga menikah dan mengalami berbagai masalah.
5. Laki-laki dan perempuan tidak saling percaya dan terbuka sehingga menjadi pemicu terjadinya kekerasan.
6. Di pusat otak hipotalumus pria memiliki dua setengah ruang otak yang dikhususkan untuk dorongan seksual, sedangkan di pusat otak perempuan untuk bahasa dan pendengarannya memiliki neuron 2% lebih dari laki-laki 5.000 kata masuk dari telinga dan 2.000 kata keluar dari mulut.
7. 30% fungsi otak laki-laki menggunakan perasaan dan logika yang kuat, sedang perempuan 70% fungsi otaknya menggunakan perasaan dan logika kuat.
8. Otak laki-laki hanya melakukan satu kegiatan, sedangkan otak perempuan memiliki koneksi antara kiri dan kanan sekitar 30% lebih aktif dari pada laki-laki sehingga perempuan sanggup menyimpan semua permasalahan di kepalanya.
9. Laki-laki lebih banyak diam, cuek, dan tidak peduli, sedangkan perempuan lebih banyak bicara, ingin didengar, dan diperhatikan.
Dari perbedaan tersebut laki-laki dan perempuan seharusnya perlu dipahami satu sama lain agar tidak terjadi kekerasan. Laki-laki apabila sudah jenuh mendengar istrinya marah yang berkepanjangan atau kecemburuan yang berlebihan pasti akan melakukan kekerasan.
Namun, apapun alasannya kekerasan terhadap istri atau perempuan tidak dapat dibenarkan karena tindakan kekerasan termasuk tindakan kriminal yang dilingdungi oleh undang-undang. Jadi, suami yang melakukan kekerasan akan menerima hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.
Diskusi tentang ini post