Oleh : Eman Suherman
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi Bandung
Tokoh Pendidikan Nasional yakni Ki Hadjar Dewantara banyak menginspirasi para pendidik di Indonesia melalui filosofi-filosofi pendidikan hingga saat ini di era millennial.
Program Merdeka belajar yang salah satu episodenya menggali dan merefleksi filosofi tersebut mendidik anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.
Oleh karena itu, bagi para pendidik ini adalah hal baru yang menjadikan cara berpikir dan berpandangan dalam mendidik anak haruslah mengikuti perkembangan.
Pasalnya, jangan sampai pendidikan yang kita berikan kepada anak baik dalam cara mengajar, mendidik atau bahkan menjelaskan materi termasuk kedalam cara “Jadul”.
Tidak dapat dipungkiri dengan perkembangan zaman yang pesat ini membawa peserta didik jauh lebih terdepan di era digital terlebih menyikapi plus minus dari perkembangan itu sendiri.
Mendidik anak sesuai kodrat alam
Secara sederhana mendidik sesuai dengan kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada. Faktor lingkungan merupakan salah satu penentu dalam tumbuh kembangnya anak.
Jika dalam lingkungan anak sudah dibentuk dasar atau pondasi dari hal yang positif dan menjadi budaya, maka anak tersebut akan menjadi kebiasaan baik dalam hidupnya.
Sebagai contoh anak yang dibesarkan di lingkungan yang religius akan berbeda dengan anak yang dilingkungannya bersifat biasa saja.
Tentu sebagai seorang pendidik harus bisa menjaga dan mengembangkan agar kebiasaan tersebut tidak luntur. Disitulah peran kita sebagai pendidik harus bisa mengimbangi dan menjaga hal tersebut sesuai dengan kodrat alam.
Mendidik sesuai kodrat zaman
Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka bisa merasakan kebahagiaan dan mencapai keselamatan dalam hidupnya.
Kata kunci dalam kodrat zaman ini yakni seorang pendidik atau guru harus bisa membekali peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan sesuai zamannya.
Hal ini tentu akan menjadi penentu tatkala mereka sudah terjun di lingkungan masyarakat. Tak hanya itu, pada pembelajaran abad ke 21 ini peran budi pekerti harus menjadi bagian yang melekat dari seorang pendidik dengan mengembangkan budi pekerti melalui contoh teladan sikap kepada para siswanya.
Melalui program-program pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah menjadikan pengembangan budi pekerti ini menjadi menu wajib bagi para siswa.
Saat ini kata dasar dari pendidik yakni didik, kurang begitu dilakukan oleh sebagian pendidik, malah cenderung lebih banyak porsi mentransfer ilmu daripada mendidik anak dari mulai sikap, cara bicara dan sopan santun.
Hal ini jelas terlihat pada anak zaman sekarang yang kurangnya rasa sopan santun, cara menghargai orang lain dan lain-lain yang berkaitan dengan moral.
Untuk itu, bagi para pendidik jangan hanya memberikan pembelajaran secara teori saja, namun harus diimbangi dalam pembelajaran moral, agar anak didik kita bisa benar-benar menjadi pelajar yang berkarakter.
Diskusi tentang ini post