BANDUNG BARAT – PT Indonesia Power melalui salah satu unitnya Saguling Power Generation and O&M Services Unit (POMU) berpartisipasi dalam program International Virtual Course (IVC) “Global Challenges Engineering Design”.
Kegiatan yang diinisiasi Institut Teknologi Bandung dan University of Manchester tersebut merupakan sarana untuk mengajak dan memperluas pengetahuan pentingnya menjaga kelestarian alam dan ekosistem di sungai citarum.
Direktur Utama PT Indonesia power, M. Ahsin Sidqi mengatakan, PLN dan Indonesia Power komit untuk mendukung pemerintah dalam upaya mempertahankan kelestarian lingkungan, tak terkecuali di sungai citarum.
“Kelestarian di sungai citarum ini juga akan memberikan dampak postif bagi pembangkit renewable energy kami yaitu PLTA Saguling yang memanfaatkan aliran air sungai citarum sebagai sumber energi primernya,” katanya.
“Dengan penggunaan renewable energy dan pengembangan komunitas didalamnya, maka kami yakin Indonesia Power akan leading di bidang renewable energy,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut PT Indonesia Power memperkenalkan proses bisnis di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling serta memaparkan inisiatif korporasi dalam menjaga Sustainability PLTA Saguling dalam kerangka Corporate Social Responsibility.
“Program yang diperkenallkan antara lain Biomas Operating System Of Saguling (BOSS), Bank Sampah, Kerajinan Bambu serta program lain yang terintegrasi dengan tata kelola PT Indonesia Power Saguling POMU,” tuturnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), ITB yang juga sebagai Ketua Tim Pendamping, Dr. Arie Wibowo mengatakan, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada PT Indonesia Power melalui unitnya PLTA Saguling yang telah berpartisipasi dalam kegiatan International Virtual Course ‘Global Challenge Engineering Design’ dengan tema permasalahan lingkungan dan energi di sungai citarum.
“Kami datang untuk melakukan site visit ke fasilitas BOSS Saguling dan juga beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya adalah untuk “buy-in problem” di lapangan, serta melihat secara langsung implementasi dan upaya yang telah dilakukan Indonesia Power dalam mengatasi masalah sampah dan eceng gondok,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan melihat langsung di lapangan, mahasiswa diharapkan kedepannya lebih aware mengenai masalah lingkungan yang dihadapi dan merencanakan suatu desain sebagai solusi engineering berdasarkan permasalahan real di lapangan.
Sementara itu, Dr. Indria Herman, Anggota Tim Pendamping lainnya yang juga Dosen ITB ini menyampaikan bahwa langkah yang diambil Indonesia Power Saguling POMU ini dapat dijadikan sebagai contoh yang baik dalam upaya menjaga kelestarian sungai citarum serta dalam hal pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.
”Disini mahasiswa belajar suatu konsep program CSR yang bersifat sharing value, dimana program CSR Indonesia Power Saguling POMU ini tidak hanya untuk menyelesaikan permasalahan dalam proses bisnis tetapi juga dengan pemberdayaan masyarakat sekitarnya, kesuksesan implementasi suatu solusi terhadap masalah lingkungan tidak hanya diukur dari segi profit, tapi juga dampak sosial dan lingkungan yang dirasakan,” katanya.
Ia menambahkan, dari eceng gondok ini dapat ditunjukkan bahwasannya tantangan dalam penerapan energi terbarukan tidak hanya berasal dari sisi teknologi pembangkitan listrik, namun juga dari aspek manusia dan lingkungan sekitar yang harus mendukung keberlanjutan operasi pembangkit.
“Meski pengolahan eceng gondok dan plastik waduk BOSS ini belum dalam skala besar, namun mampu menunjukkan bahwa masih ada harapan agar PLTA bisa tetap beroperasi dengan baik sembari menyelesaikan masalah sampah dan gulma,” tambahnya.
International Virtual Course “Global Challenges Engineering Design” merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB bersama University of Manchester (UoM) yang diikuti oleh mahasiswa dari kedua Universitas tersebut.
Pada kegiatan site visit, peserta dari ITB diajak untuk berkunjung ke lokasi Biomas Operating System Of Saguling (BOSS) untuk melihat demo pembuatan Solid Recovered Fuel (SRF), melihat lokasi penarikan eceng gondok dan proses pengeringannya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga dilaksanakan kunjungan lapangan ke Bank Sampah Sukamaju Sejahtera yang merupakan UMKM Mitra Binaan Saguling POMU pengolah limbah plastik menjadi batako dan furniture (waste to furniture) serta Mitra Binaan Eceng (pengolahan eceng gondok untuk produk pakan ternak atau hyacinth to animal feed).
Diskusi tentang ini post