INATIMES – KOTA BANDUNG – Selama pandemi COVID-19 sektor pangan dan pertanian mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,9 persen dari 4,1 persen.
“Sektor pangan dan pertanian terkoreksinya tidak terlalu besar, hanya turun 0,9 persen,” ucap Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (19/6/20).
Ia menambahkan, sektor ekonomi yang paling terdampa oleh pandemi global tersebut adalah sektor jasa dan manufaktur, dengan penurunan dari 7,2 persen menjadi 2,4 persen.
“Pertanian adalah zona ekonomi yang paling tangguh terhadap interupsi COVID-19. Dari sisi epidemiologi, faktor penguat lain yakni mayoritas menyebar (COVID-19) di perkotaan atau kawasan padat penduduk,”katanya.
Emil menyebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar akan memaksimalkan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai salah satu unggulan Jabar di masa depan dengan pemanfaatan teknologi digital.
“Target Jabar adalah swasembada dengan mengurangi impor secara bertahap. Perdagangan antar daerah juga akan lebih dikendalikan dengan tidak bergantung pada mekanisme pasar,”katanya.
Ia menegaskan, untuk mencapai tujuan tersebut ada pemasaran dan pengembangan pangan harus memanfaatkan digitalisasi.
“Di Jabar, sejumlah sektor perikanan dan pertanian sudah memanfaatkan aplikasi digital yang berdampak pada meningkatnya hasil penjualan,”pungkasnya.
Diskusi tentang ini post