BANDUNG BARAT – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan ujug-ujug menghentikan aktivitas pembangunan Pasar Tagog Padalarang. Bahkan dirinya berencana menyegel lokasi pembangunan tersebut.
Padahal pasar tersebut tengah dikebut pembangunannya untuk memenuhi keinginan pedagang pasar Tagog untuk segera menempati lokasi pasar yang disebut-sebut menjadi pasar semi modern di KBB.
Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan menjelaskan, dirinya tidak akan memberikan toleransi kepada pihak manapun yang melanggar aturan. Termasuk pembangunan milik pemerintah sekalipun.
“Siapapun pihak-pihak yang mau berwirausaha atau berbisnis di KBB, harus mengikuti aturan yang berlaku, jadi tidak ada diskriminasi bagi yang lain. Baik itu besar maupun kecil harus mengikuti aturan,” katanya, Jumat (23/4).
Hengky menyebut, pihak pengembang malah mengabaikan kelengkapan persyaratan untuk perijinan pembangunan. Bahkan dari pihak pengembang tidak muncul untuk berkomunikasi terkait kelengkapan persyaratan.
“Ini sudah menjadi kegelisahan masyarakatlah, kenapa ko Pemda membiarkan ijinnya ga ada tapi tetap ada pembangunan. Karena saya baru mengetahui dan hari ini saya minta bagi pengembang, untuk segera mengurus semuanya,” katanya.
Ia menegaskan, untuk saat ini pelaksanaan pembangunan Pasar Tagog Padalarang harus dihentikan terlebih dahulu sampai semua ijin diselesaikan oleh pengembang. Hal tersebut agar semua aktivitas pembangunan berjalan lancar dan nyaman.
“Tentu kita mendukung saya sangat mendukung revitalisasi pasar Tagog KBB. Tapi tentu mekanismenya atau ijinnya harus dipenuhi dulu agar semunya nyaman. Jadi jangan seperti cuek karena sudah ada yang backup dan lain sebagainya. Ga boleh seprti itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Padalarang, Yayan mengatakan, upaya penghentian aktivitas pembangunan oleh Hengky Kurniawan justru akan menghambat selesainya proyek yang ditargetkan selesai pada tahun 2022 mendatang.
“Apalah artinya dihentikan, kalo itukan menghambat jadinya. Proseskan sudah jalan seperti AMDAL, ijin lingkungan hidup, Provinsi sudah acc dan untuk saat ini tinggal dari sisi administrasinya saja,” katanya.
Ia mengaku, banyak pedagang pasar Tagog Padalarang yang saat ini berjualan di Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS) lantaran tempat yang tidak representatif dan kondisinya pun semakin sepi oleh pembeli.
“Untuk pertama pindah hampir 50 persen, tapi sekarang agak mendinglah. Sekarang sudah membaik, tapi tetap saja karena persaingan banyak juga,” katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Bina Bangun Persada, Engkus Kusnadi mengklaim, semua persyaratan yang harus ditempuh hampir seluruhnya rampung dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
“Andal lalin dari Kemenhub sudah ada rekomamendasinya, andal lingkungan rekomendasi dari Dinas LH KBB sudah ada SKKLH andal lingkungan pembangunan pasar Tagog Padalarang SK Bupati KBB sudah ada dan di tanda tangan bupati,” katanya.
Ia pun menambahkan, site plant dan gambar teknis pembangunan pasar Tagog sudah di tandatangani oleh Dinas PUPR KBB. Sementara itu, saat disinggung terkait IMB, Engkus mengatakan, saat ini tengah dalam proses.
“Tinggal nuggu perhitungan nilai kontribusi IMB, mudah-mudahan minggu depan IMB PT Bangun Bina Persada IMB sudah terbit,” katanya.
Diskusi tentang ini post