BANDUNG BARAT – Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung Barat terus berupaya mengantisipasi masuknya paham radikalisme ke wilayahnya.
Ketua MUI KBB, M Ridwan mengatakan, pihaknya melakukan antisipasi tersebut dengan melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) KBB.
“Jadi saya minta kepada semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terpancing,” katanya, Rabu (31/3).
Ia menambahkan, pihaknya pun mengantisipasi paham radikalisme tersebut dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan melalui kegiatan pengajian di kalangan masyarakat.
“Jadi kita harus awasi semua majelis ta’lim termasuk pengajian ibu-ibu, karena paham radikalisme ini seperti wabah dan menyebar. Oleh karena itu, harus diantisipasi,” jelasnya.
Ridwan menyebut, pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus memberikan pemahaman yang gamblang terkait aliran (paham) salafiyah yang menjadi pelaku bom bunuh diri.
“Cuman kalimatnya harus ada penafsirannya, lebih menyejukkan lagi,” katanya.
Ia pun mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak asal menerima paham menyesatkan terkait agama. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih selektif dalam menerima suatu paham.
“Namanya ajaran yang dari luar yang tidak cocok dengan daerah tinggalkan dulu, kalau yang sama dengan orang tua di sini ambil,” pungkasnya.
Diskusi tentang ini post