BANDUNG BARAT – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua TPPKK KBB, Sonya Fatmala menegaskan, pihaknya bakal melakukan sejumlah gerakan melindungi perempuan dan anak dari tindakan kekerasan.
Ia mengatakan, melalui Gerakan Perlindungan Perempuan dan Anak (GEPRAK) semua elemen dapat berkolaborasi mewujudkan perlindungan tersebut.
“Bertepatan dengan hari Kartini, kami bersama DP2KBP3A, bunda FAD, unsur polisi, lembaga hukum, akademisi, psikologi kami melaunching GEPRAK,” katanya saat ditemui, Kamis (21/4).
Ia menambahkan, dirinya merasa sedih dan marah ketika mendengar kasus kekerasan baik fisik maupun seksual yang menimpa kaum perempuan apalagi korbannya adalah anak di bawah umur.
“Sekarang anak 5-6 tahun diperkosa ayah kandung dan lain sebagainya, itu rasanya miris sekali dan rasanya kalau kita bergerak setengah-setengah itu juga tidak maksimal,” katanya.
Dengan gerakan tersebut, kata Sonya, penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayahnya dapat berjalan maksimal. Dengan begitu, angka kasus tersebut dapat terus ditekan.
“Sampai saat ini penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di kita masih terengah-engah lantaran begitu banyak kasus yang terus bermunculan,” katanya.
Sementara itu, pihaknya pun saat ini juga melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kualitas penguatan ekonomi masyarakat terutama kaum perempuan.
“Di PKK itu saya sedang memprioritaskan upaya peningkatan pendapatan keluarga (UP2K). Saat ini saya mengintruksikan ketua PKK desa untuk membuat warung UP2K di wilayahnya masing-masing,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selanjutnya pihaknya telah mengintruksikan kepada ketua PKK kecamatan untuk membuat gerai di kecamatan masing-masing. Dengan begitu, produk masyarakat memiliki wadah yang layak.
“Nanti dari Kabupaten kita akan bantu promosikan baik secara online dan melalui bazar, pameran dan lain sebagainya. Lalu terkait pengrajin kita ada spot di IKEA Kotabaru Parahyangan,” katanya.
Ia berharap, semua upaya yang sedang dilakukan ini bisa membangkitkan ekonomi dan membuat para ibu rumah tangga mampu berdaya dengan potensi yang dimilikinya.
“Yang tadinya tidak ngapa-ngapin jadi mau berwirausaha dan berbuat sesuatu dari hal kecil sehingga bisa menjadi sesuatu hal yang lebih besar,” pungkasnya.
Diskusi tentang ini post