BANDUNG BARAT- Kabupaten Bandung Barat menerima kunjungan lapangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI selama tiga hari pertanggal 11-13 September 2023.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melakukan validasi program Kabupaten Kota Sehat (KKS) untuk penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara tahun 2023.
Tim validator tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan KLHK mengunjungi berbagai tempat, mulai dari sekolah, terminal, pasar, posyandu, puskesmas, serta beberapa lokasi pengelolaan sampah dan lainnya.
Ketua Forum Kabupaten Bandung Barat Sehat, Sonya Fatmala mengatakan, penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat (KKS) 2023 merupakan ajang bergengsi bagi Kabupaten Kota untuk meraih penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara.
“Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat secara berkelanjutan dan tidak hanya sekedar untuk meraih penghargaan semata,” katanya, Rabu (13/9/2023).
Ia menambahkan, gerakan yang dikampanyekan dapat juga meningkatkan kepedulian masyarakat untuk terus melaksanakan pola hidup sehat serta mengupayakan perbaikan atas catatan yang diberikan oleh tim verifikator.
“Kami tidak ingin hanya bebenah pada saat ada kunjungan saja, tapi lebih pada semangat untuk terus mengkampanyekan terkait pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat,” katanya.
“Kami akan bersinergi dengan Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk terus diskusi penanganan spesifik agar lebih tepat sasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Ade Zakir mengatakan, pihaknya menyampaikan terimakasih lantaran Kabupaten Bandung Barat dipilih sebagai salah satu locus kunjungan verifikasi KKS 2023.
“Kami berkomitmen dalam penyelenggaraan KKS 2023 dengan membentuk forum KBB Sehat hingga di seluruh kecamatan dan desa telah dibentuk Forum Kecamatan Sehat dan Pokja Desa Siaga Aktif yang diketuai oleh Ketua TP PKK baik kecamatan dan desa,” katanya.
Ia menyebut, komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai program dan inovasi yang dilakukan yakni Merdeka Bersalin yang merupakan Program bersalin gratis bagi warga tidak mampu.
“Ada juga Getol Mieling yakni Gerakan Makan Telor sehari untuk ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Bandung Barat,” katanya.
Masih kata Ade, Pemkab Bandung Barat pun terus berupaya maksimal untuk terus mempromosikan keunggulan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung Barat.
“Program tersebut adalah The Beauty Of Priangan agar keunggulan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif , baik tingkat nasional maupun internasional dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Lebih jauh dari itu, program “Perempuan Berkah” Juga menjadi sarana untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja bagi ibu-ibu dengan memberikan pelatihan sesuai minat bakat. Dengan begitu dapat menciptakan lapangan kerja mandiri.
“Ada juga GEPRAK yakni inovasi untuk melaksanakan fungsi perlindungan perempuan dan anak secara optimal dengan melibatkan Penta Helix dalam pelaksanaanya,” katanya.
“Masih banyak inovasi lainnya yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bentuk komitmen kami dalam penyelenggaraan KKS,” katanya.
Sementara itu Tim Verifikator Pusat dari Kementerian Kesehatan Dewi Marlina menyatakan, Bandung Barat dalam KKS 2023 telah melewati dua tahapan, yakni secara bedah dokumen dan secara virtual yang dihadiri Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan dan Sonya Fatmala telah dinyatakan lolos.
“Maka kami ditugaskan untuk melihat secara real di lapangannya apakah sesuai dengan yang ada di dokumen,” tuturnya.
Dari hasil kunjungan di lapangan, lanjut Dewi ada beberapa hal positif yang bisa diambil untuk ditularkan ke daerah lain. Sedangkan untuk hal-hal yang dinilai masih kurang sudah didiskusikan untuk diperbaiki.
“Jika memang kelak hasilnya sesuai dengan diharapkan, kami berpesan tetap jaga kualitas dan selalu melakukan hal yang terbaik dan siap menjadi guru terbaik bagi daerah lain,” ujarnya.
Sebelumnya Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2015 memperoleh penghargaan Swastisabasa Wiwerda. Serta tahun 2017 dan 2019 berturut-turut memperoleh penghargaan Swasti Saba Wistara 1 dan Swasti Saba Wistara 2.
Diskusi tentang ini post