BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta seniman dan budayawan proaktif sosialisikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 kepada masyarakat.
Pasalnya, ruang pentas kesenian digital bisa menjadi sarana sosialisasi bagi masyarakat yang efektif memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Ridwan Kamil mengatakan, seni dan karya para seniman dan budayawan merupakan salah satu sarana untuk mengedukasi masyarakat terkait mentaati peraturan protokol COVID-19.
“Permintaan saya adalah ajak masyarakat mentaati peraturan melalui seni dan karya ,” katanya dalam forum digital kebudayaan Jabar bersama para seniman/budayawan di Gedung Pakuan, Jumat (22/5/2020).
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Jabar terus berupaya memfasilitasi seniman dan budayawan untuk berkarya melalui ruang pentas kesenian digital. Terlebih sekitar 10 ribu seniman di Jabar terdampak COVID-19.
“Anggaran dan honor untuk seniman kita siapkan, nanti diatur-atur genrenya ada pentas tarinya, lagu, sastra, wayang dan lain-lain. Minggu depan harus sudah ada termasuk forum digital kebudayaan Jabar ini juga harus dirutinkan,” ucapnya.
Emil menyebut, kegiatan seni dan budaya dapat berlangsung di wilayah yang berada di level 2 atau zona biru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Rekomendasi saya adalah hanya memungkinkan di zona biru kemudian koordinasikan dengan bupati/ wali kota,” jelasnya.
Berdasarkan hasil kajian ilmiah, 5 daerah (Kab. Garut, Pangandaran, Sumedang, Bandung Barat, dan Kota Sukabumi) berada zona biru atau ditemukan kasus secara sporadis, baik lokal maupun kasus impor, maka perlu diterapkan physical distancing.
“Wayahna kalau wayang golek harus berjarak satu atau satu setengah meter antara nayaga termasuk penontonnya itu boleh silakan. Tapi kalau di zona kuning seperti kota Bandung dan lainnya kegiatan masih dibatasi apalagi yang merah,” katanya.
Diskusi tentang ini post